Kamis, 28 Juli 2016

Go Pro Hero 4

Go Pro Hero 4: Go Pro Hero 4 by Go Pro. 4K resolution video recording capability at 30fps, or higher than the previous model which reaches 15fps. Another video with a resolution of 2.7k 50fps, 1440p 80fps, 120fps Full HD and 960p HD video at 120 fps. For setting option 240fps slow motion seems to be revoked. For still image capture can take pictures with 12Mpix at 30fps.



Find this cool stuff here: http://zocko.it/LK0pn

Galaxy S6 Edge

Galaxy S6 Edge: Galaxy S6 Edge by Samsung. It could be said Galaxy S6 Edge is a refinement of Edge Note that only has a curved screen on one side, while the kitchen spur is made faster by relying on the Exynos 7420 chipset and 3 GB Ram LPDDR4 were able to beat the speed of the artificial flagship smartphone other vendors. There are still a lot of privilege Galaxy Note Edge



Find this cool stuff here: http://zocko.it/LK0pl

Rabu, 08 Mei 2013

FREE BITCOIN

BITCOIN


 ADALAH Alat pembayaran elektronik ada banyak jenisnya, ada liebrty reserve, paypai, perfect money, money bokers, dll. Namun ada 1 alat pembayaran yang cukup unik karena dibuat oleh sistem kriptografi internet terconeksi, yaitu adalah bitcoin. Bitcoin adalah implementasi pertama dari konsep mata uang kripto (crypto-currency), dimana pengontrolan, penerbitan uang dan transaksinya diatur oleh Kriptografi. Kriptografi merupakan ilmu yang mempelajari teknik-teknik matematika yang berhubungan dengan aspek keamanan atau kerahasiaan dari informasi. Teknik kriptografi ini digunakan untuk menjamin proses transaksi dan pencatatan berjalan sesuai aturan dan aman. Kriptografi juga dipakai sebagai alat pengatur supply & demand dari nilai mata uang bitcoin ini. Dapat dikatakan seluruh proses keuangan diatur oleh algoritma matematis dalam teknik kriptografi ini secara otomatis, sehingga tidak dibutuhkan pusat pengawasan dan pengontrolan untuk mata uang ini. Tanpa dibutuhkannya pusat pengontrolan, maka bitcoin disebut mata uang ter-desentralisasi, yang artinya tidak ada suatu orang, badan atau negara tertentu yang bertindak sebagai pengontrol mata uang ini. Hal ini memang sejak awal desain oleh penciptanya untuk menghindari dari pengaruh politik dan monopoli bank. Selain sifatnya yang ter-desentralisasi, transaksi dari mata uang ini juga dilakukan tanpa perantara, sehingga penerima dan pengirim (penjual dan pembeli) dapat melakukan transaksi secara langsung tanpa pihak ketiga dimana pun kedua pihak itu berada, asalkan keduanya terkoneksi melalui internet. Karena sifat tanpa perantara dan ter-desentralisasi ini, maka pemilik dari mata uang ini tidak harus memiliki akun seperti layaknya akun di bank, dan tidak pula harus terdaftar pada website, server ataupun instansi tertentu, sehingga mata uang ini menjamin sifat kerahasiaan dari pemilik uang dan transaksinya itu sendiri. Informasi kepemilikan uang yang berupa kode tertentu dapat disimpan dalam berbagai media, baik itu berupa file di komputer lokal, handphone, flashdisk, ataupun dalam media lainnya. Informasi kepemilikan ini disebut sebagai wallet (dompet). Setiap orang dapat memiliki wallet yang jumlahnya tak terbatas tanpa dikenai biaya pembuatan, koneksi Internet ataupun proses registrasi. Di dalam wallet ini terdapat kode ter-enkripsi untuk mendapatkan data historis transaksi dari jaringan Internet, dengan membaca data ini, pemilik dapat mengetahui berapa banyak uang yang tersimpan didalam wallet yang dimilikinya. Setiap wallet memiliki nama atau alamat yang disebut dengan bitcoin-address atau cukup address. dengan menggunakan alamat ini seseorang dapat melakukan transaksi Bitcoin seperti layaknya mengirim atau menerima sms/email. Address ini merupakan deretan huruf alfa-numerik sepanjang 34 karakter, contohnya : 1hBydiHtXgd1CMS7jhZW8AdWXA6WnBAfw Terdapat berbagai macam layanan website (salah satunya mtgox.com) yang menyediakan jasa penukaran uang tradisional (seperti US$ dan mata uang lainnya) kepada Bitcoin, sehingga melalui website ini pengguna dapat membeli atau menjual bitcoin sesuai dengan nilai tukar Bitcoin saat itu Berdasarkan DailyDotCom penggunaan Bitcoin, mata uang cryptografi, ini terus meningkat drastis. Tahun 2012 lalu titik transaksi tertinggi berhasil diraih dengan transaksi mencapai 58.000 per hari. Sekarang setelah tahun baru transaksi Bitcoin terus stabil pada titik 50.000 transaksi per harinya. Pengguna internet terus antusias menggunakan bitcoin sebagai mata uang internet yang sepenuhnya bersifat digital. Bahkan perusahaan raksasa seperti Wordpress sekarang menerima mata uang bitcoin dalam penyediaan jasanya. Berdasarkan Forbes bitcoin menjadi alternatif mata uang yang populer karena kemudahannya dalam penggunaannya, sistem yang terdesentralisasi dan akses yang tersedia untuk semua orang menjadi daya tarik utama dalam mata uang ini. Bahkan Bitcoin sendiri pernah dikabarkan menjadi saingan utama industri perbankan. Macleans menuturkan bahwa Bitcoin berbeda dengan mata uang online yang pernah ada di internet. Sistem yang terdesentralisasi berarti peredaran uang tidak bisa diatur oleh siapapun. Dan layaknya uang kas, transaksi bitcoin terjadi langsung dari orang ke orang tanpa perantara sehingga biaya pengiriman sangatlah minim dan transaksi ini terjadi tanpa ada batasan apapun. Sistem yang terdesentralisasi juga menjaga keamanan privasi pemilik bitcoin dan memastikan bahwa uang bitcoin mereka tidak bisa dibekukan oleh siapapun. Penggunaan bitcoin sendiri juga terus meningkat. Mt.Gox, exchanger bitcoin terbesar menunjukkan bahwa mereka telah melakukan penukaran bitcoin dengan dollar hingga mencapai titik fantastis sebesar $3 juta dollar dengan nilai tukar 1 bitcoin untuk 13 dollar. Kedepannya bitcoin diramalkan akan terus meningkat dan pengguna bitcoin akan terus bertambah. Apa itu Bitcoin? Singkatnya bitcoin adalah mata uang elektronik yang didasari oleh teknologi yang paling baru dan mulai menjadi pilihan sebagai pengganti emas. Bitcoin sendiri dibuat dari gabungan berbagai teknologi dari cryptografi, ekonomi dan network membentuk sebuah program yang terdiri dari network peer-to-peer yang kokoh dan hampir mustahil untuk diserang, teknologi atau lebih tepatnya mata uang baru ini disebut cryptocurrency. Bitcoin ini pada akhirnya berfungsi sebagai mata uang. untuk membuat akun bitcoin silahkan kunjungi url berikut dan untuk mengisi akun blockcoin anda bisa kunjungi alamat website dibawah ini:
1. https://coinad.com/ 
2. http://bitcoiner.net/ 
3. http://coinvisitor.com/

Minggu, 28 April 2013

Bitcoin Maker

Bitcoin Currency Online Continues Appallingly Internet World Based DailyDotCom use Bitcoin, currency cryptografi, is increasing dramatically. Year 2012 and the highest point of the transaction were achieved by reaching 58,000 transactions per day. Now that the new year Bitcoin transactions hold steady at 50,000 points per transaction day. Internet users continue to enthusiastically use bitcoin as a currency which is entirely digital internet. Even giants like WordPress is now accepting bitcoin currency in the provision of services. Based on Forbes bitcoin become a popular alternative currency because of the ease of use, the system is decentralized and available access to all the main attraction in this currency. Bitcoin itself even been rumored to be the main rival banking industry. Macleans said that unlike Bitcoin online currency that ever existed on the internet. Decentralized system means that the circulation of money can not be regulated by anyone. And just like cash money, bitcoin transactions occur directly from person to person without intermediaries so that the shipping cost is very minimal and these transactions occur without any constraints. Decentralized systems also maintain the security and privacy of the owner bitcoin currency bitcoin ensure that they can not be frozen by anyone. Use bitcoin itself is also increasing. Mt.Gox, the largest bitcoin exchanger show that they have done with the dollar exchange bitcoin fantastic to the point of $ 3 million dollars at the rate of 1 bitcoin for 13 dollars. Bitcoin future is forecast to continue to rise and will continue to grow bitcoin users. What is Bitcoin? In short bitcoin electronic currency which is based on the most recent technology and began to be an option in lieu of gold. Bitcoin itself is made of a combination of various technologies of cryptografi, economic and network to form a program that consists of a network of peer-to-peer that sturdy and almost impossible to attack, technological or rather a new currency is called cryptocurrency. Bitcoin is ultimately serves as currency.

Rabu, 26 Oktober 2011

contoh makalah wayang gaya surakarta

WAYANG GAYA SURAKARTA


BAB I
PENDAHULUAN
ASAL USUL WAYANG GAYA SURAKARTA

Setelah Perjanjian Giyanti pada 1755 (Palihan Nagari), Kasunanan Surakarta mengembangkan genre kesenian yang berbeda dari Kasultanan Yogyakarta. Kasunanan Surakarta di bawah Sunan Paku Buwana III mengembangkan gaya seni baru, sementara Kasultanan Yogyakarta di bawah Sultan Hamengkubuwana I meneruskan gaya seni yang telah berkembang pada zaman kerajaan Mataram. Dengan meminjam istilah gaya seni di Eropa, Kasunanan Surakarta mengembangkan gaya Romantik, sedangkan Kasultanan Yogyakarta mengembangkan gaya Klasik (Soedarsono, 1990; 1999: 236). Dalam bidang seni pewayangan (pedhalangan), masing-masing kerajaan mengembangkan gaya yang kemudian dikenal sebagai “Gaya Surakarta” dan “Gaya Yogyakarta”, yang merupakan dua gaya pokok dalam dunia pedhalangan di Jawa Tengah.Sebagai pemegang kekuasaan absolut, raja juga bertindak sebagai patron seni. Untuk mendukung kekuasaan dan kewibawaan raja, pada masa pemerintahan raja-raja Surakarta sejak Sunan Paku Buwana III sampai dengan Sunan Paku Buwana X telah diciptakan boneka-boneka wayang dan ditulis kepustakaan tentang wayang. Demikian halnya dengan para penguasa Mangkunagaran, terutama Mangkunagara IV dan Mangkunagara VII, yang menjadi maecenas seni pewayangan. Pada masa pemerintahan kedua raja itu telah diciptakan boneka-boneka wayang purwa, wayang madya, dan wayang menak (Haryanto, 1988: 208-210). Namun demikian, informasi tentang bentuk pertunjukan wayang kulit purwa sebelum pemerintahan Sunan Paku Buwana X dan Mangkunagara VII tidak dapat diketahui dengan pasti, karena tidak ada sumber-sumber yang memberikan informasi tentang hal tersebut. Suatu hal yang pasti adalah pada masa Surakarta, baik di Kasunanan maupun Mangkunagaran, telah berkembang pertunjukan wayang kulit purwa yang dimainkan oleh dhalang kraton. Sementara itu di luar keraton berkembang pertunjukan wayang kulit purwa gaya pedesaan atau kerakyatan yang dimainkan oleh para dhalang ndesa.Kehidupan seni pertunjukan wayang kulit purwa pada masa Sunan Paku Buwana X relatif semarak. Selama satu bulan paling tidak berlangsung empat kali pertunjukan wayang kulit purwa, yaitu: pada saat wiyosan dalem (Kemis Legen), jumenengan dalem (Kemis Wagen), tuguran, dan malam Rabu, dengan dhalang mulai dari putra dalem (putra Sunan Paku Buwana X) hingga abdi dalem (Soetarno, Sarwanto, dan Sudarko, 2007: 226). Perhatian Sunan Paku Buwana X yang besar terhadap seni pertunjukan wayang kulit purwa juga ditunjukkan dengan pendirian Pasinaon Dhalang Surakarta (Padhasuka) pada 1923. Sekolah ini bertempat di museum Radya Pustaka yang terletak di Taman Sriwedari. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mangkunagara VII melalui pendirian Pasinaon Dhalang ing Mangkunagaran pada 1931, yang menurut informasi R. Soeseno dan R. Sanyata dari Mangkunagaran, merupakan tanggapan terhadap pendirian Padhasuka oleh Kasunanan Surakarta. Pendirian sekolah dhalang di keraton dan pura itu dilatarbelakangi oleh ketidakpuasan terhadap mutu pertunjukan kebanyakan dhalang sebagai akibat kurangnya pendidikan dan kemampuan para dhalang untuk mengikuti perkembangan masyarakat dalam pergelaran-pergelaran mereka, sehingga daya tariknya bagi kaum intelektual Jawa menurun (Goenendael, 1987: 54). Padhasuka diasuh oleh para guru dhalang, yaitu: Dutadilaga, Yasawidagda, Hawicarita, Redisuta, Hagnyapustaka, Dipawiyata, dan Nayawirangka (Soetarno, Sarwanto, dan Sudarko, 2007: 225); sementara Pasinaon Dhalang ing Mangkunagaran diasuh, antara lain, oleh Ki Manjudiwirya (Groenendael, 1987: 61).Dengan pendirian Padhasuka dan Pasinaon Dhalang ing Mangkunagaran kemudian dilakukan pembakuan pakeliran melaui penyusunan pakem pedhalangan. Sebagai contoh: pada 1923 Padhasuka menyusun pakem pedhalangan dengan lakon “Irawan Rabi” yang ditulis oleh Reditanaya, dan pada 1935 ditulis oleh Atmacendana (Soetarno, Sarwanto, dan Sudarko, 2007: 225). Pembakuan yang dilakukan oleh Padhasuka mencakup: struktur adegan, gerak wayang (sabet), narasi dan dialog (catur), dan iringan yang meliputi: gendhing, nyanyian dhalang (sulukan), dhodhogan/ keprakan, dan konsep estetisnya menurut ukuran pakeliran gaya keraton. Meskipun pembakuan itu tidak selalu tepat untuk membeberkan seluruh lakon yang ada dalam pakeliran, tetapi para dhalang pada umumnya berusaha mengikutinya secara ketat. Akibat dari keketatan mengikuti pakem ini adalah perhatian dhalang tidak lagi ditujukan pada isi lakon, tetapi pada usaha untuk menyesuaikan lakon dengan urutan adegan yang telah dibakukan (Soedarko, 2003: 18-22). Pakem telah menjadi barang sakral bagi sebagian besar dhalang yang merupakan pantangan untuk diubah. Pembakuan itu membuat pertunjukan wayang kulit purwa gaya kerakyatan yang berkembang di pedesaan-pedesaan dengan bentuk ekspresi dan bersifat lebih bebas, sederhana, dan lugas menjadi semakin tersisih. Hal itu disebabkan oleh kehadiran dan ketenaran para dhalang yang menggunakan pakem gaya keraton. Pertunjukan wayang gaya keraton yang merebak luas dalam masyarakat mendapat dukungan dari berbagai pihak, karena berbagai bentuk ekspresinya dianggap adiluhung (bernilai tinggi) dan menjadi sangat terkenal dalam masyarakat pedhalangan sampai sekarang (Murtiyoso et al., 1998: 20-21).Walaupun telah terjadi pembakuan (pakem-isasi), namun menurut Ki Naryocarito, para dhalang terkenal yang pernah mengikuti kursus pedalangan gaya keraton pun secara sedikit demi sedikit mulai berani mengingkari pakem. Pengingkaran itu terjadi antara lain dalam bentuk penggunaan beberapa instrumen gamelan yang tidak ada dalam pakem pedhalangan gaya keraton dan gendhing serta garapan lakon yang menyimpang dari buku panduan untuk melayani permintaan penanggap (Soetarno, Sarwanto, dan Sudarko, 2007: 259).Pada awal kemerdekaan muncul generasi pertama dhalang bergaya keraton yang terkenal, berwibawa, dan sangat laris, yaitu: Ki Pujo Sumarto (Klaten), Ki Tikno Sudarso (Klaten), Ki Pringgo Sutoto (Klaten), Ki Wignyo Sutarno (Surakarta), dan Ki Nyoto Carito (Sukoharjo). Generasi berikutnya adalah: Ki Harjo Carito (Surakarta), Ki Sujarno Atmogunardo (Wonogiri), Ki Suratno Gunowiharjo (Wonogiri), Ki Warsino (Wonogiri), dan Ki Surono (Banyumas). Sebelum mengikuti sekolah pedhalangan, mereka sebenarnya telah memiliki bekal teknis pakeliran yang cukup kuat dari orang tuanya (gaya pedesaan) dan sebagian sudah menjadi dhalang dengan wilayah pementasan yang masih terbatas pada lingkungannya (Murtiyoso, et al., 1998: 23-24). Ki Pujo Sumarto dan Ki Wignyo Sutarno kemudian menjadi dhalang kesayangan Presiden Soekarno (Soetarno, 2002: 14). Mereka adalah para dhalang terkenal yang mampu menyajikan pakeliran adiluhung dengan menggunakan empat frame, yaitu: moral (ethic), peribadatan (devosional), keindahan seni (aesthetic), dan hiburan (entertainment) (Kartodirdjo et al., 1990: 71-72). Di tangan mereka keempat frame itu digarap secara seimbang dalam pakeliran (Murtiyoso, 2007: 54).
























BAB II
PEMBAHASAN

Seni pewayangan dapat digelar dalam bentuk Wayang Kulit Purwa, dilatar-belakangi layar/kelir dengan pokok cerita yang sumbernya dari Mahabharata dan Ramayana, berasal dari India. Namun ada juga pagelaran wayang kulit purwa dengan lakon cerita yang di petik dari ajaran Budha, seperti cerita yang berkaitan dengan upacara ruwatan (pensucian diri manusia). Pagelaran wayang kulit purwa biasanya memakan waktu semalam suntukOrang jawa mempunyai jenis kesenian tradisional yang bisa hidup dan berkembang hingga kini dan mampu menyentuh hati sanubari dan menggetarkan jiwa, yaitu seni pewayangan. Selain sebagai alat komunikasi yang ampuh serta sarana memahami kehidupan, wayang bagi orang jawa merupakan sibolisme pandangan-pandangan hidup orang jawa mengenai hal-hal kehidupan
Dalam wayang seolah-olah orang jawa tidak hanya berhadapan dengan teori-teori umum tentang manusia, melainkan model-model hidup dan kelakuan manusia digambarkan secara konkrit. Pada hakekatnya seni pewayangan mengandung konsepsi yang dapat dipakai sebagai pedoman sikap dan perbuatan dari kelompok sosial tetentu.
Konsepsi-konsepsi tersebut tersusun menjadi nilai nilai budaya yang tersirat dan tergambar dalam alur cerita-ceritanya, baik dalam sikap pandangan terhadap hakekat hidup, asal dan tujuan hidup, hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan lingkungannya serta hubungan manusia jawa dengan manusia lain.

Pertunjukkan wayang terutama wayang kulit sering dikaitkan dengan upacara adat: perkawinan, selamatan kelahiran bayi, pindahan rumah, sunatan, dll, dan biasanya disajikan dalam cerita-cerita yang memaknai hajatan dimaksud, misalnya dalam hajatan perkawinan cerita yang diambil "Parto Krama" (perkawinan Arjuna), hajatan kelahiran ditampilkan cerita Abimanyu lahir, pembersihan desa mengambil cerita "Murwa Kala/Ruwatan"
Perkembangan jaman dan budaya manusia selalu berkembang wayang ikut pula dipengaruhi bentuk wayangpun berubah, misalnya, bentuk mata wayang seperti bentuk mata manusia, tangan berkabung menjadi satu dengan badannya. Hal ini dipandang kurang enak maka tangan wayang dipisah, untuk selanjutnya diberi pewarna.
Perkembangan wayang pesat pada jaman para wali, diantaranya Sunan Kalijaga, Sunan Bonang dan yang lain ikut merubah bentuk wayang sehingga menjadi lebih indah bentuknya.
Langkah penyempurnaan di jaman Sultan Agung Hanyakrakusuma, jaman kerajaan Pajang, kerajaan Surakarta, jaman Pakubuwono banyak sekali menyempurnakan bentuk wayang sehingga tercipta bentuk sekarang ini, dimana telah mengalami kemantapan yang dirasa pas dihati pemiliknya.
Iringan Wayang Gaya Surakarta
Dalam dunia wayang kulit Jawa, pembagian babak juga didasarkan pada perbedaan pathet atau musik yang dibawakan. Musik berperan selain berkaitan erat dengan pembabakan cerita, musik juga berperan dalam pengadeganan cerita. Prof. Umar Kayam menjelaskan iringan musik wayang kulit dari gaya Surakarta:
Iringan Gaya Surakarta

No. Adegan Musik
1 Jejer (1)
a. Batara Guru dan Kerajaan Ngamarta Gandhing Kawit
b. Ngastina Duryudana Gandhing Kabor dilanjutkan Ladrang Krawitan
c. Yang lainnya Gendhing Krawitan dilanjutkan Ladrangan
Tamu datang
Ratu Ngamarta Ladrang Mangu
Nangkula/Sadewa Ladrang Kembang Pepe
Janaka Ladang Srikaton
Baladewa 1. Ladrang Remeng
2. Ladrang Sobang
3. Ladrang Diradameta
Karna 1. Ladrang Sobah
2. Ladrang Peksi Kuwung
Sangkuni Ladrang Lere-Lere
Kangsa Sama dengan untuk Baladewa
Jalasengara Ladrang Erang-erang
Patih Sabrang Ladrang Sobrang
Danawa peksi Ladrang Sobrang
Randha-widada Ladrang Sobrang
Tamu mundur Suluk Pathet Nem Jugag
- alusan Ada-ada Girisa
- Baladewa
Kangsa
Sabrangan
Karna
d. Ratu Masuk Ayak-ayakan Panjang Mas
2 Kedhatonan
a. Ngastina (Banuwati) 1. Gendhing Damarkeli
2. Gendhing Gandrung Mangu
b. Wirata 1. Gendhing Tunjung Karoban
2. Gendhing Gandrungmangu (sda)
c. Dwarawati 1. Gendhing Titipati
2. Gendhing Kadukmanis
d. Mandura 1. Gendhing Kenyut
2. Gendhing Gantalwedhar
e. Madraka 1. Gendhing Laranangis
2. Gendhing Gandrungmanis
f. Cempala Gendhing Maskumambang
g. Kumbina 1. Gendhing Puspawedhar
2. Gendhing Undanasih
h. Nglesanpura Gendhing Rendeh
i. Ngamarta Gendhing Gentalwedhar
Gendhing Larasati
j. Kahyangan Ayak-ayakan
3 Pasowanan Jawi
a. Prabu Baladewa Gendhing Capang
b. Arya Sena 1. Gendhing Dandun
2. Gendhing Gendu
c. Seta Untara Gendhing Talimurda
d. Samba Setyaki Gendhing Kedatonbentar
e. Setyaki piyambak (sendiri) 1. Gendhing Titisari
2. Gendhing Larasati
f. Arya Praburukma 1. Gendhing Tirisari
2. Gendhing Prihatin
g. Ugrasena Gendhing Kedatonbentar
h. Rukmarata Gendhing Kedatonbentar
i. Sengkuni, Karna Gendhing Kambangtiba
j. Dursasana 1. Gendhing Semukirang
2. Gendhing Prihatin
k. Burisrawa Gendhing Bolang-bolang
l. Rukmarata Gendhing Mandhulpati
m. Trustajumena Gendhing Randhat
n. Dewa Gendhing Turirawa
4 Budhalan / Kapalan 1. Lancaran Kebogiro
2. Lancaran Wrahatbala
3. Lancaran Manjarsewu
4. Lancaran Bubaran Njutra
5. Lancaran Singanebah
5 Jejer (2) (Sabrangan)
a. Ratu Ngastina 1. Gendhing Jamba
2. Gendhing Bujangga
3. Gendhing Lana
b. Ratu Ngamarta Gendhing Bujangga
c. Kakrasana Gendhing Bujangga
d. Kangsa Gendhing Babat
e. Narada Gendhing Peksibayan
f. Dasamuka 1. Gendhing Babat
2. Gendhing Parinom
g. Sabrangan Alus Gendhing Udansore
h. Hyang Durga 1. Gendhing Lokananta
2. Gendhing Menyanseta
i. Sabrang Telegan 1. Gendhing Rindhik
2. Gendhing Lana
j. Ratu Danawa Nem Gendhing Majemuk
k. Ratu Danawa Sepuh 1. Gendhing Lobaningrat
2. Gendhing Guntur
l. Buron Wana 1. Ladrang Babat Kenceng
2. Ladrang Wani-wani
m. Antagopa Ladrang Kaki-kaki Tunggu Jagung
Memanggil Punggawa
- Danawa (raksasa) 1. Ladrang Bedhat
2. Ladrang Muncer
3. Ladrang Alaskobong
- Alus (mis. Narayana) Ladrang Kembang Gadhung
Mundurnya Punggawa Srepegan Pinjalan
- Danawa (raksasa) atau bukan
- Perang gagal Srepegan
6 (Peralihan) Srepegan Pathet Sanga Wantah
7 Adegan Pandita (Pathet Sanga)
a. Janaka di Madukara 1. Gendhing Kuwung-kuwung
2. Gendhing Danaraja
b. Saptaarga 1. Gendhing Kaluta
2. Gendhing Lara-lara
c. Janaka di hutan Gendhing Lagudhempel dilanjutkan ladrangan
d. Janaka di goa Gendhing Dendha Santi dilanjutkan ladrangan
e. Janaka di Setragandamayi 1. Gendhing Lonthang Kasmaran
2. Gendhing Gendreh Kemasan
f. Janaka menjadi emban (sama dengan e)
g. Janaka menjadi Ciptaning Gendhing Jongkang
h. Resi Abyasa dan Abimanyu Gendhing Gandakusuma
i. Kanwa dan Irawan Gendhing Sumar
j. Pandita dan Bambang Gendhing Bondhet
Gendhing Lara-lara
k. Bambang Nagatatmala Gendhing Ela-ela
Gendhing Sumedhang
l. Bambang gusen Gendhing Kenceng
m. Semar di Klampisireng Gendhing Loro-loro
n. Semar akan terbang Gendhing Babarlayar
8 Perang kembang
(adeg danawa)
a. Raksasa di perempatan 1. Lancaran Jangkrik Genggong
2. Ladrang Kagok Madura
b. Raksasa hutan 1. Ladrang Babad Kenceng
2. Ladrang Kagok Madura
3. Lancaran embat-embat Penjalin
c. Ular atau macan 1. Ladrang Babad Kenceng
2. Ladrang Gedrug
d. Muncul Togog dan Saraita (sesudah a dan b) Srepegan
e. Perang Kembang Srepegan
f. Togog dan Saraita muncul sesudah para raksasa mati untuk menemui ksatria Ayak-ayakan kasirep terus suwuk
Catatan:
1. Punakawan dapat menemui para raksasa.
Untuk ini dapat diiringi gendhing.
- Semar 1. Ketawang Langengita
2. Sekar Madukaralalita
- Nalagareng 1. Ketawang Puspagiwang
2. Nini-nini Katisen
- Petruk 1. Sekar Dandanggula
2. Atau sendhon-sendhon yang sesuai
9 Sesudah Perang Kambang
a. Ratu Ngastina Gedhing Kenceng Barong
b. Ratu Dworowati 1. Gedhing Rondong
2. Gedhing Semeru
c. Ngamarta Gedhing Gandrung Mangungkung
d. Cempala Gedhing Laler Mengeng
e. Cempala / Yudhistira 1. Gedhing Candra
2. Gedhing Semiring
f. Ratu Metapralaya 1. Gedhing Renyep
2. Gedhing Sunggeng
g. Arya Werkudoro 1. Ladrang Babad Kenceng
2. Ladrang Kagok Madura
h. Gatutkaca / Pringgandani 1. Gedhing Kenceng Barong
2. Gedhing Genjongguling
i. Welasan (sedih) Gedhing Tlutur dilanjutkan ladrangan
j. Prabu Jungkungmardeya Gedhing Renyep
k. Ratu Danawa Gedhing Galagotang
l. Resi Kasawa Gedhing Jongkang
m. Wasi Jaladra Gedhing Gambirsawit
n. Narayana Gedhing Sumar
o. Begawan Bagaspati Gedhing Genjong
Gedhing Onang-onang
p. Yamadipati & isteri Gedhing Genjong
q. Narada dan Endra Gedhing Gegersore
r. Sanghyang Guru Gedhing Madukocak
s. Tokoh putri Gedhing Songgeng
t. Kurawa (begalan) Ladrang Giyak-giyak
u. Setan menggoda 1. Ketawang Dendha Gedhe
2. Gedhing Dolo-dolo
Catatan:
1.Bila yang dikelirkan adegan Raja Raksasa, adegan sesudahnya atau ada adegan perang menggunakan Sampak
2. Srambahan untuk wayang liyepan atau putri 1. Ladrang Gonjang-ganjing
2. Ladrang Kembang Tunjung
3. Ladrang Pangkur
4. Ladrang Cluntang
10 (Peralihan) Sulukan Pathet Manyura Wantah
11. Pathet Manyura
a. Ratu Madura Gendhing Capang
b. Ratu Ngastina Gendhing Gliyung
c. Ratu Madura Sepuh Gendhing Pucung
d. Ratu Ngamarta
Bila fajar mulai terlihat Gendhing Bujangganom
1. Gendhing Lagudempel
e. Dwarawati / Ngamarta 2. Gendhing Bang-bang Wetan
f. Putri Gendhing Ramyang
1. Gendhing Brekutut Manggung
2. Gendhing Montro
3. Ladrang Ladrangmanis
g. Ratu Nggilingwesi dan semua wayang sabrangan telengan Ladrang Liwung
h. Anoman / Gatutkaca Ladrang Eling-eling Badranaya
i. Ratu Danawa (Raksasa) 1. Lanjaran Ricik-ricik
2. Ladrang Liwung
j. Singgela Ladrang Kandangmanyura
Catatan: Bila masih ada satu adegan Ratu Lagi Ladrang Ricik-ricik
12 Pungkasan (Tancep Kayon) 1. Gendhing Lobong
2. Gendhing Boyong
3. Gendhing Ginonjing
4. Ladrang Manis
Sumber: Nojowirongko, 1954.



Pengaturan wayang
Jumlah wayang dalam satu kotak tidak sama trgantung kepada pemiliknya. Jadi ada wayang yang jumlahnya 350 sampai 400 wayang, ada yang jumlahnya hanya 180 wayag dan ada yang kurang dari 180 wayang. Biasanya wayang yang banyak, wayang yang rangkap serta wanda yang banyak sesuai yang diinginkan. Pengaturan wayang pada layar atau kelir atau disebut simpingan. Di dalam simpingan wayang ada simpingan kanan dan simpingan kiri.

SIMPINGAN KIRI
1. Buto raton (Kumbakarno)
2. Raksasa muda (Prahasta, Suratimantra)
3. Rahwana dengan beberapa wanda
4. Wayang Bapang (ratu sabrang)
5. Wayang Boma (Bomanarakasura)
6. Indarajit
7. Trisirah
8. Trinetra dan sejenisnya
9. Prabu Baladewa dengan beberapa wanda
10. Raden Kakrasana
11. Prabu Salya
12. Prabu Matswapati
13. Prabu Duryudana
14. Prabu Salya
15. Prabu Matswapati
16. Prabu Duryudana
17. Raden Setyaki
18. Raden Samba
19. Raden Narayana
Keterangan : Pada contoh diatas hanya secara garis besar saja. Jadi masih banyak nama tokoh yang tidak kami cantumkan.

Wayang Eblekan : Yaitu wayang yang masih diatur rapi didalam kotak, tidak ikut disimping. Contoh: Buta brabah, wayang wanara, wayang kewanan (hewan), wayang tatagan yang lain, misal: wadya sabrang buta cakil dan lain-lain.

Wayang dudahan : Yaitu wayang yang diletakkan di sisi kanan dhalang. Contoh: Punakawan, pandita, rampogan, dewa dan beberapa tokoh wayang yang akan digunakan didalam pakeliran.


SIMPINGAN KANAN

Dimulai dari wayang Tuguwasesa diakhiri wayang bayen. Adapun wayang yang disimping adalah sebagai berikut :
1. Prau Tuguwasesa (Tuhuwasesa)
2. Werkudara dari beberapa macam wanda
3. Bratasena dari beberapa macam wanda
4. Rama Parasu
5. Gatotkaca dari beberapa macam wanda
6. Ontareja
7. Anoman dari beberapa macam wanda
8. Kresna dari beberapa macam wanda
9. Prabu Rama
10. Prabu Arjuna Sasra
11. Pandhu
12. Arjuna
13. Abimanyu
14. Palasara
15. Sekutrem
16. Wayang putran
17. Bati
Keterangan :
Wayang tersebut disimping pada debog atau batang pisang bagian atas. Untuk batang pisang bagian bawah hanya terdiri dari simpingan wayang putren.

Cerita (lakon) Wayang

Plot cerita biasanya diambil dari cerita-cerita India, seperti Ramayana dan Mahabarata (Ramayana lebih populer di Bali, Malaysia, Thailand, dan Kamboja; Mahabarata lebih terkenal di Jawa).


Mahabarata:
Pada dasarnya cerita ini berkisar pada masalah perebutan tahta kerajaan. Tersebutlah dua bersaudara pewaris tahta kerajaan, Dhritarashtra and Pandu. Dhritarashtra adalah yang lebih tua tetapi ia buta, karena itu Pandu yang memerintah.
Dhritarashtra memiliki 100 orang anak laki-laki, dikenal dengan sebutan Kurawa; Pandu mempunyai 5 orang anak laki-laki (Pandawa). Setelah pandu wafat, generasi selanjutnya tidak dapat memutuskan siapa yang harus memerintah.
Pandawa lebih pupoler, karena mereka punya sifat adil, pemberani, dll. Mereka adalah Yudhistira, putra tertua yang melambangkan keadilan; Bhima adalah putra yang sangat kuat; Arjuna, sangat tampan dan memiliki kekuatan gaib; Nakula dan Sahadewa, adalah putra kembar Pandawa
Semua keluarga Pandawa adalah turunan Dewa. Kaurawa yang dipimpin oleh Duryodhana sebaliknya memiliki sifat suka menipu, jahat, dll. Mereka memperdaya Pandawa untuk mempertaruhkan bagian kerajaan mereka dengan permainan dadu (di mana mereka curang).
Pandawa harus mengungsi ketengah hutan selama 12 tahun, dan harus menyamar selama setahun sebelum mereka kembali untuk menuntut hak atas kerajaan. Namun Kurawa menolak untuk mundur sehingga terjadi perang yang amat dahsyat, Bharatayuddha, dimana semua Kurawa terbunuh. Salah satu dari sekutu Pandawa adalah Krisna (yang sebenarnya adalah reinkarnasi dari Bethara Wisnu) yang berperan dalam menentukan kemenangan bagi Pandawa.
R A M A Y A N A
Ramayana sebenarnya diambil dari ceritera yang benar-benar terjadi di daratan India. Saat itu daratan India dikalahkan oleh India Lautan yang juga disebut tanah Srilangka atau Langka, yang dalam pewayangan disebut Alengka. Tokoh Rama adalah pahlawan negeri India daratan, yang kemudian berhasil menghimpun kekuatan rakyat yang dilukiskan sebagai pasukan kera pimpinan PrabuSugriwa. Sedang tanah yang direbut penguasa Alengka dilukiskan sebagai DewiSinta (dalam bahasa Sanskerta berarti tanah). Dalam penjajahan oleh negeri lain, umumnya segala peraturan negara dan budaya suatu bangsa akan mudah berganti dan berubah tatanan, yang digambarkan berupa kesucian Sinta yang diragukan diragukan.
Maka setelah Sinta dibebaskan, ia lantas pati obong, yang artinya keadaan negeri India mulai dibenahi, dengan merubah peraturan dan melenyapkan kebudayaan si bekas penjajah yang sempat berkembang di India.sebenarnya diambil dari ceritera yang benar-benar terjadi di daratan India. Saat itu daratan India dikalahkan oleh India Lautan yang juga disebut tanah Srilangka atau Langka, yang dalam pewayangan disebut Alengka.

Tokoh Rama adalah pahlawan negeri India daratan, yang kemudian berhasil menghimpun kekuatan rakyat yang dilukiskan sebagai pasukan kera pimpinan PrabuSugriwa. Sedang tanah yang direbut penguasa Alengka dilukiskan sebagai DewiSinta(dalam bahasa Sanskerta berarti tanah). Dalam penjajahan oleh negeri lain, umumnya segala peraturan negara dan budaya suatu bangsa akan mudah berganti dan berubah tatanan, yang digambarkan berupa kesucian Sinta yang diragukan diragukan. Maka setelah Sinta dibebaskan, ia lantas pati obong, yang artinya keadaan negeri India mulai dibenahi, dengan merubah peraturan dan melenyapkan kebudayaan si bekas penjajah yang sempat berkembang di India.
Dalam khazanah kesastraan Ramayana Jawa Kuno, dalam versi kakawin (bersumber dari
karya sastra India abad VI dan VII yang berjudul Ravanavadha/kematian Rahwana yang disusun oleh pujangga Bhatti dan karya sastranya ini sering disebut Bhattikavya) dan versi prosa(mungkin bersumber dari Epos Walmiki kitab terakhir yaitu Uttarakanda dari India), secara singkat kisah Ramayana diawali dengan adanya seseorang bernama Rama, yaitu putra mahkota Prabu Dasarata di Kosala dengan ibukotanya Ayodya. Tiga saudara tirinya bernama Barata, Laksmana danSatrukna. Rama lahir dari isteri pertama Dasarata bernama Kausala, Barata dari isteri keduanya bernama Kaikeyi serta Laksmana dan Satrukna dari isterinya ketiga bernama Sumitra. Mereka hidup rukun.
Sejak remaja, Rama dan Laksmana berguru kepada Wismamitra sehingga menjadi pemuda tangguh. Rama kemudian mengikuti sayembara di Matila ibukota negara Wideha. Berkat keberhasilannya menarik busur pusaka milik Prabu Janaka, ia dihadiahi putri sulungnya bernama Sinta,sedangkan Laksmana dinikahkan dengan Urmila, adik Sinta.
Setelah Dasarata tua, Rama yang direncanakan untuk menggantikannya menjadi raja, gagal setelah Kaikeyi mengingatkan janji Dasarata bahwa yang berhak atas tahta adalah Barata dan Rama harus dibuang selama 15 (lima belas) tahun. Atas dasar janji itulah dengan lapang dada Rama pergi mengembara ke hutan Dandaka, meskipun dihalangi ibunya maupun Barata sendiri. Kepergiannya itu diikuti oleh Sinta dan Laksmana.
Namun kepergian Rama membuat Dasarata sedih dan akhirnya meninggal. Untuk mengisi kekosongan singgasana, para petinggi kerajaan sepakat mengangkat Barata sebagai raja. Tapi ia menolak, karena menganggap bahwa tahta itu milik Rama, sang kakak. Untuk itu Barata disertai parajurit dan punggawanya, menjemput Rama di hutan. Saat ketemu kakaknya, Barata sambil menangis menuturkan perihal kematian Dasarata dan menyesalkan kehendak ibunya, untuk itu ia dan para punggawanya meminta agar Rama kembali ke Ayodya dan naik tahta. Tetapi Rama menolak serta tetap melaksanakan titah ayahandanya dan tidak menyalahkan sang ibu tiri, Kaikeyi, sekaligus membujuk Barata agar bersedia naik tahta. Setelah menerima sepatu dari Rama, Barata kembali ke kerajaan dan berjanji akan menjalankan pemerintahan sebagai wakil kakaknya
Banyak cobaan yang dihadapi Rama dan Laksmana, dalam pengembaraannya di hutan. Mereka harus menghadapi para raksasa yang meresahkan masyarakat disekitar hutan Kandaka itu. Musuh yang menjengkelkan adalah Surpanaka, raksesi yang menginginkan Rama dan Laksmana menjadi suaminya. Akibatnya, hidung dan telinga Surpanaka dibabat hingga putus oleh Laksmana. Dengan menahan sakit dan malu, Surpanaka mengadu kepada kakaknya, yaitu Rahwana yang menjadi raja raksasa di Alengka, sambil membujuk agar Rahwana merebut Sinta dari tangan Rama

Dengan bantuan Marica yang mengubah diri menjadi kijang keemasan, Sinta berhasil diculik Rahwana dan dibawa ke Alengka
Burung Jatayu yang berusaha menghalangi, tewas oleh senjata Rahwana. Sebelum menghembuskan nafasnya yang terakhir, Jatayu masih sempat mengabarkan nasib Sinta kepada Rama dan Laksmana yang sedang mencarinya.Dalam mencari Sinta, Rama dan Laksamana berjumpa pembesar kera yang bernama Sugriwa dan Hanuman. Mereka mengikat persahabatan dalam suka dan duka. Dengan bantuan Rama, Sugriwa dapat bertahta kembali di Kiskenda setelah berhasil mengalahkan Subali yang lalim. Setelah itu, Hanuman diperintahkan untuk membantu Rama mencari Sinta. Dengan pasukan kera yang dipimpin Anggada, anak Subali, mereka pergi mencari Sinta.

Atas petunjuk Sempati,kakak Jatayu, mereka menuju ke pantai selatan. Untuk mencapai Alengka, Hanuman meloncat dari puncak gunung Mahendra. Setibanya di ibukota Alengka, Hanuman berhasil menemui Sinta dan mengabarkan bahwa Rama akan segera membebaskannya. Sekembalinya dari Alengka, Hanuman melapor kepada Rama. Strategi penyerbuan pun segera disusun. Atas saran Wibisana, adik Rahwana yang membelot ke pasukan Rama, dibuatlah jembatan menuju Alengka. Setelah jembatan jadi, berhamburanlah pasukan kera menyerbu Alengka. Akhirnya, Rahwana dan pasukannya hancur.

Wibisana kemudian dinobatkan menjadi raja Alengka, menggantikan kakaknya yang mati dalam peperangan. Yang menarik dan sampai saat ini sangat populer di Jawa, adalah adanya ajaran tentang bagaimana seharusnya seseorang memerintah sebuah kerajaan atau negara dari Rama kepada Wibisana, yang dikenal dengan sebutan ASTHABRATA. Setelah berhasil membebaskan Sinta, pergilah Rama dan Sinta serta Laksmana dan seluruh pasukan (termasuk pasukan kera) ke Ayodya. Setibanya di ibukota negera Kosala itu, mereka disambut dengan meriah oleh Barata, Satrukna, para ibu Suri, para punggawa dan para prajurit, serta seluruh rakyat Kosala. Dengan disaksikan oleh mereka, Rama kemudian dinobatkan menjadi raja.

Pada akhir ceritera, ada perbedaan mencolok antara dua versi Ramayana Jawa Kuno. Untuk versi kakawin dikisahkan, bahwa Sinta amat menderita karena tidak segera diterima oleh Rama karena dianggap ternoda. Setelah berhasil membersihkan diri dari kobaran api, Sinta diterimanya. Dijelaskan oleh Rama, bahwa penyucian itu harus dilakukan untuk menghilangkan prasangka buruk atas diri isterinya. Mereka bahagia
Sedangkan di dalam versi prosa, menceritakan bagaimana Rama terpengaruh oleh rakyatnya yang menyangsikan kesucian Sinta. Disini Sinta yang sedang mengandung di usir oleh Rama dari istana. Kelak Sinta melahirkan 2 (dua) anak kembar yaitu Kusha dan Lawa. Kemudian kisah ini diahiri dengan ditelannya Sinta oleh Bumi.
Kisah Ramayana mempunyai banyak versi dengan berbagai penyimpangan isi cerita, termasuk di India sendiri. Penyebarannya hampir di seperempat penduduk dunia atau minimal di Asia Tenggara. Sedangkan di Indonesia, diketahui sekitar 7 - 8 abad yang lalu, walau sesungguhnya di Indonesia dapat ditemukan jauh lebih dini yaitu sebelum abad 2 Sebelum Masehi.
Ramayana dari asal kata Rama yang berarti menyenangkan; menarik; anggun; cantik;bahagia, dan Yana berarti pengembaraan. Cerita inti Ramayana diperkirakan ditulis oleh Walmiki dari India disekitar tahun 400 SM yang kisahnya dimulai antara 500 SM sampai tahun 200, dan dikembangkan oleh berbagai penulis. Kisah Ramayana ini menjadi kitab suci bagi agama Wishnu, yang tokoh-tokohnya menjadi teladan dalam hidup, kebenaran, keadilan, kepahlawanan, persahabatan dan percintaan, yaitu: Rama, Sita, Leksmana, Sugriwa, Hanuman, Wibisana. Namun disini, kami informasikan tentang Ramayana versi Jawa.
Di zaman Mataram Kuno saat Prabu Dyah Balitung (Dinasti Sanjaya) bertahta, telah ada kitab sastra Ramayana berbahasa Jawa Kuno (Jawa Kawi), tidak menginduk pada Ramayana Walmiki, lebih singkat, memuat banyak ajaran dan katanya berbahasa indah. Di awal abad X sang raja membuat candi untuk pemujaan dewa Shiwa, yaitu CandiPrambanan (candi belum selesai sampai wafatnya raja yang, maka dilanjutkan oleh penggantinya yaitu Prabu Daksa) yang sekaligus menjadi tempat ia dikubur, dengan relief Ramayana namun berbeda dengan isi cerita Ramayana dimaksud.
Ramayana Jawa Kuno memiliki 2 (dua) versi, yaitu Kakawin dan Prosa, yang bersumber dari naskah India yang berbeda, yang perbedaan itu terlihat dari akhir cerita. Selain kedua versi itu, terdapat yang lain yaitu Hikayat Sri Rama, Rama Keling dan lakon-lakon.
Cerita Ramayana semakin diterima di Jawa, setelah melalui pertunjukan wayang (wayang orang, wayang kulit purwa termasuk sendratari). Tapi ia kalah menarik dengan wayang yang mengambil cerita Mahabharata, karena tampilan ceritanya sama sekali tidak mewakili perasaan kaum awam (hanya pantas untuk kaum Brahmana dan Satria) walau jika dikaji lebih mendalam, cerita Ramayana sebenarnya merupakan simbol perjuangan rakyatmerebut kemerdekaan negerinya.
Bahwa cerita Ramayana tidak bisa merebut hati kaum awam Jawa seperti Mahabharata, antara lain disebabkan:
• Ceritanya dipenuhi oleh lambang-lambang dan nasehat-nasehat kehidupan para bangsawan dan penguasa negeri, yang perilaku dan tindakannya tidak membaur di hati kaum awam;
• Ramayana adalah raja dengan rakyat bangsa kera yang musuhnya bangsa raksasa dengan rakyat para buta breduwak dan siluman;
• Kaum awam memiliki jalan pikiran yang relatif sangat sederhana, dan berharap pada setiap cerita berakhir pada kebahagiaan.
Yang menarik sampai saat ini di Indonesia (Jawa) adalah adanya suatu ajaran falsafah yang terdapat di Ramayana, yaitu ajaran Rama terhadap adik musuhnya bernama Gunawan Wibisana yang menggantikan kakaknya, Rahwana, setelah perang di Alengka. Ajaran itu dikenal dengan namaAsthabrata, (astha yang berarti delapan dan brata yang berarti ajaran atau laku). yang merupakan ajaran tentang bagaimana seharusnya seseorang memerintah sebuah negara atau kerajaan. Ajaran dimaksud yang juga dapat dilihat dalam Diaroma gambar wayang di Museum Purnabakti TMII (1994 M), yaitu :
1. Bumi : artinya sikap pemimpin bangsa harus meniru watak bumi atau momot-mengku bagi orang jawa, dimana bumi adalah wadah untuk apa saja, baik atau buruk, yang diolahnya sehingga berguna bagi kehidupan manusia;
2. Air : artinya jujur, bersih dan berwibawa, obat haus air maupun haus ilmu pengetahuan dan haus kesejahteraan;
3. Api : artinya seorang pemimpin haruslah pemberi semangat terhadap rakyatnya, pemberi kekuatan serta penghukum yang adil dan tegas;
4. Angin : artinya menghidupi dan menciptakan rasa sejuk bagi rakyatnya, selalu memperhatikan celah-celah di tempat serumit apapun, bisa sangat lembut serta bersahaja dan luwes, tapi juga bisa keras melebihi batas, selalu meladeni alam;
5. Surya : artinya pemberi panas, penerangan dan energie, sehingga tidak mungkin ada kehidupan tanpa surya/matahari, mengatur waktu secara disiplin;
6. Rembulan : artinya bulan adalah pemberi kedamaian dan kebahagiaan, penuh kasih sayang dan berwibawa, tapi juga mencekam dan seram, tidak mengancam tapi disegani.
7. Lintang : artinya pemberi harapan-harapan baik kepada rakyatnya setinggi bintang dilangit, tapi rendah hati dan tidak suka menonjolkan diri, disamping harus mengakui kelebihan-kelebihan orang lain;
8. Mendung : artinya pemberi perlindungan dan payung, berpandangan tidak sempit, banyak pengetahuannya tentang hidup dan kehidupan, tidak mudak menerima laporan asal membuat senang, suka memberi hadiah bagi yang berprestasi dan menghukum dengan adil bagi pelanggar hukum.
Prof. Dr. Porbatjaraka, seorang ahli sejarah dan kebudayaan Jawa, setelah membaca kitab Ramayana Jawa Kuna Kakawin, memberi komentar :"Inimerupakan peninggalan leluhur Jawa, yang sungguh adiluhung, cukup untuk bekal hidup kebatinan".Dalam cakupan luas, pengaruh Ramayana terhadap filsafat hidup Jawa dapat diketahui dari Sastra Jendra, Sastra Cetha dan Asthabrata.
Sari dari Sastra Jendraadalah ilmu/ajaran tertinggi tentangkeselamatan, mengandung isidan nilai Ketuhanan Yang Maha Esa. Namun karena ilmu ini bersifat sangat rahasia (tidak disebarluaskan secara terbuka karena penuh penghayatan bathin yang terkadang sulit diterima umum secara rasional), maka tidak mungkin disebar-luaskan secara terbuka. Sebelum seseorang menyerap ilmu ini ia harus mengerti terlebih dahulu tentang mikro dan makro kosmos, sehingga yang selama ini dipaparkan termasuk melalui wayang, hanyalah kulitnya saja.
SastraCetha (terang) adalah berisi ajaran tentang peran, sifat dan perilakuraja. Sedangkan Asthabrata telah diuraikan tersebut diatas. Kisah Ramayana muncul dalam banyak versi, yaitu antara lain di Vietnam, Kamboja, Laos, Burma, Thailand, Cina, Indonesia maupun di India (tempat asal cerita) sendiri. Menurut Dr.Soewito S. Wiryonagoro, di Indonesia sekurang-kurangnya ada 3 (tiga) versi, yaitu Ramayana Kakawin, yang terlukis dalam relief-relief di dinding candi seperti candi Lorojonggrang Prambanan dan Candi Penataran, dan yang berkembang di masyarakat dalam wujud cerita drama.(wayang kulit, sandiwara dan film).
Ramayana dari asal kata Rama= menyenangkan / menarik / anggun / cantik / bahagia dan Yana berarti pengembaraan., yang kisah tersebut ditulis Walmiki dari India sekitar tahun 400 Sebelum Masehi, berbahasa Sanskerta, yang selanjutnya dikembangkan oleh penulis-penulis lain, sehingga minimal juga ada 3 (tiga) kisah Ramayana versi India. Di jaman Mataram kuna, saat Prabu Balitung (dinasti Sanjaya) memerintah, telah ada kitab sastra Ramayana dalam bahasa Jawa Kuna (Kawi), yang tidak menginduk pada Ramayana Walmiki.






























BAB III
PENUTUP

a. KESIMPULAN

file lengkapnya silahkan klik


link donwload ada di sini